Hari ini,
angkatan 2011 Geografi Universitas Negeri Gorontalo (UNG) sedang kuliah bersama
di ruang kuliah Geografi.
Matakuliah hari ini adalah Assesment Pembelajaran Geografi yang diampu oleh
Prof Enos. Hari ini juga, entah mengapa aku merasa pusing. Setelah sejak tadi
mendengarkan ceramah dari pak Prof. dan untuk mengatasi rasa ini, aku pun
meminjam laptop kawanku, Nurdin namanaya. Dan aku kemudian melanglang buana di
dunia maya.
Sungguh
menyenangkan perasaan ini tatkala akun yang kupunya dapat terbuka dengan
bantuan Wifi milik ruangan perlengkapan
yang berada tepat di depan Gedung kuliah kami. Berbagai status kian muncul bergantian mengisi akun
media sosialku.
Hari ini, entah mengapa aku kurang bersemangat mengikuti mata kuliah. Mungkin karena kekurang
pahaman mengenai
materi yang diajarkan yang membuat aku begitu kebingungan sehingga melahirkan
benih-benih kepusingan dalam kepalaku.
Contoh
perhitungan korelasi butir
soal bentuk objektif
adalah pembahasan pada kuliah hari ini. Aku begitu heran dan terus bertanya-tanya kepada diri sendiri. Mengapa materi ini
begitu penting, dan kami harus dituntut untuk dapat memahami dan selanjutnya dapat menerapkannya. Ini aneh menurutku.
Mengapa sih, seorang
guru harus melakukan penghitungan
butir soal yang telah diujikannnya? Apakah hal ini akan dapat melahirkan
perbedaan hasil antara guru yang melakukannya dengan guru yang tidak melakukan
penghitungan tersebut.
Terus terang
saja, mata kuliah hari ini mengantar pikiran dangkalku untuk tidak menjadi
seorang guru. Sebab,
setelah mentransfer ilmu, seorang guru yang baik hendaklah melakukan evaluasi atas materi-materi yang telah diajarkannya.
Selain itu, guru
yang baik dituntut juga untuk melakukan penilaian terhadap setiap butir soal yang ia buat untuk menemukan apakah soal
itu sesuai dengan tata cara pembuatan soal yang mudah 25%, sedang 50%, dan
sulit 25%.
0 coment�rios: